Search

Monday, February 11, 2013

MAMPIR NGOMBE

terminology jawa : di dunia ini hidup adalah "mampir ngombe" (mampir untuk sekedar melepas dahaga) menggambarkan bahwa dunia ini hanya tempat persinggahan yang sangat sementara sekedar minum namun meski hanya mampir tetap ada tugas dan sesuatu yg harus dijalankan selama mampir ini, jadi tujuan hidupnya bukan di dunia itu ... lalu ?

PERJALANAN DAN TUJUAN
sebagaimana orang yang menempuh perjalanan kita mempersiapkan segala sesuatu. bekal, kendaraan, baju2 ganti mungkin peta. kemana tujuan perjalanan manusia dalam terminilogy jawa juga dikenal "Bali mring Kasunyatan ing alam kelanggengan" kembali pada Kasunyatan di alam keabadian ya tak lain "sangkan paraning samubarang dumadi" asal dan tujuan segala makhluk. makhluk hidup maupun tak hidup. hidup dan tak hidup dlm termonology umum ini mengacu pada ilmu hayat, ilmu pengetahuan alam, atau ilmu biology dimana yang disebut hidup memiliki ciri2 bernafas, berkembang biak dsb. namun sebenarnya semua juga menempuh perjalanan baik yg disebut hidup atau tak hidup sekalipun... dari tidak ada kembali ke tidak ada karna sejatinya kita ini juga TIDAK ADA. dan tak ada apapun ... apapun ... selain YANG AWAL dan YANG AKHIR ya YANG SEJATI itu sendiri yang tak dapat digolongkan sebagai sesuatu. kalau sekarang dalam tulisan ini disebut seperti rangkaian huruf di atas itu YANG SEJATI biar kita lebih mudah memahami, semoga ketemu pengetahuan yg berguna. mau disebut TUHAN mau disebut GUSTI mau disebut ALLAH, NIBBANA, JAH atau disebut apapun monggo semoga panjenengan menemukan tujuan yang dimaksud SANGKAN PARANING SAMUBARANG DUMADI.
sebuah perjalanan bepergian untuk mudahnya dibayangkan ada sebuah rumah yang kita tuju. di sebuah kota yg jauh, di jalan kita kadang berhenti di rumah yg lain untuk minum mungkin sekali mungkin berkali kali tergantung bagaimana route perjalanan kita ya tak lain jalan hidup setiap orang yg setiap orang tidak sama. kita bisa menambah bekal di tiap persinggahan. sepanjang perjalanan mungkin kita ditolong dan mungkin juga kita berkesempatan menolong orang lain. setidaknya kita mestinya bisa mengurus diri sendiri jangan sampai memberatkan orang lain.

PERBEKALAN
kita juga dijamu dengan makanan dan minuman kita bisa bergaul dan bertemu orang2 lain yang sama2 mampir. semua orang sudah disediakan jatah makan minum oleh yang punya rumah tapi jika kita punya cukup sisa bekal bisa juga membeli dari orang sesama penjalan yg punya sesuatu berlebih. kalau kita banyak modal juga bisa berdagang. tapi jangan keasyikan dengan tempat mampir ini tujuan kita adalah bertemu Yang Maha Berpunya yang memiliki tempat mampir ini juga tapi tak mudah mungkin beliau sedang tidak di rumah ini mungkin sedang tidak ingin menerima tamu, banyak kemungkinan. bekal, sarana peralatan, kendaraan, baju semua itu hanya kita perlukan selama menempuh perjalanan. terlalu banyak bekal juga jadi berat dan sulit bergerak, harus mengurusi bekal malah urusan yg utama terlupakan.

TUAN RUMAH suatu saat nanti kalau mau ketemu Yang Punya Rumah semua bekal harus diletakkan tak perlu pikiran kita terbagi lagi karna diberi kesempatan untuk bertemu semua yang lain jadi tidak penting, masuk ke ruangnya alas kaki harus di lepas, jaket dan semua kita haros benar2 polos dan bersih tak ada apapun yang dapat kita pamerkan untuk mengambil hatiNya.
jika sudah demikian dekat tujuan ataupun tempat mampir minum bekal2 kita mungkin sudah habis kita pakai mungkin ada yg tersisa tapi kalau dapat janji bertemu tuan rumah di depan pintu kamarnya kita harus letakkan juga bersama tas juga sandal atau sepatu kita lepas. baju jaket dan bawaan2 lain akan dilepas untuk masuk dan bertemu tuan rumah. tapi belum tentu kita langsung bertemu yang punya rumah.
dan kita tak memerlukan apa2 untuk bertemu yang punya rumah ini. karena yang punya rumah adalah Yang Maha Kaya, Yang Maha Pemberi dan segalanya. jika kita bisa bertemu kita mungkin diberi tahu "memang di sinilah tempat tujuanmu" atau diberi tahu "kamu harus meneruskan perjalanan ke "anu" untuk melakukan "anu"" diberi tugas, atau malah kita tak sempat diterima oleh yg punya rumah atau malah ada sesama orang mampir yang mengaku ngaku sebagai yg punya rumah atau mengaku bisa mempertemukan memanfaatkan kita, kita harus pandai2 dan mengenal sifat2 dan ciri2 Yang Maha Berpunya itu. belum tentu yang banyak dibicarakan orang adalah benar2 yang punya rumah, mungkin hanya orang mampir yg punya banyak teman. apakah kita sudah tahu kita sampai di tujuan akhir atau hanya tempat mampir minum, sebelum bertemu yang punya rumah kita tak tahu.

MAMPIR DI PERSINGGAHAN
di setiap tempat mampir minum kita bertemu orang lain kita bergaul berkenalan bertukar pengetahuan bertukar pengalaman. juga bertemu orang2 yang suka mengganggu, suka mengambil milik orang lain, suka membohongi dsb.
bagaimanapun kita wajib untuk menjaga perilaku kita. kita hanya singgah dan berada di situ hanya sementara kalau sudah waktunya kita harus pergi apapun kalau bukan milik kita kalau bukan diberikan ke kita tak boleh kita bawa dan memang tak bisa. apa sopan, apa nggak malah memalukan pas waktunya pergi kita masih memegangi sesuatu yg bukan milik kita kita tarik keluar tak bisa kita jadi perhatian orang dilihat orang banyak malah mungkin ada satpam yg harus melakukan tindakan agar kita melepas pegangan ke benda yg bukan milik kita itu. belum lagi setelah diseret keluar digebukin karna banyak bikin masalah dan merugikan orang lain. kalau memang kepunyaan kita meski tertinggal di pintu gerbang nanti juga ada yg memberitahu menyusulkan atau memberi tahu "pak nanti kepunyaan bapak akan disusulkan di tempat mampir berikutnya". semakin baik tingkah laku kita selama di persinggahan semakin baik pula perlakuan para penjaga dan pegawai di tempat2 persinggahan berikutnya meski tetap saja kalau belum waktunya kita ketemu yang punya rumah ya tetap belum bisa ketemu. dimanapun kita selalu NGUNDHUH UWOHING PAKARTI.
meski begitu tiap kali mampir kita harus menjalankan tugas, yaitu tugas yg harus dijalankan di tiap tempat mampir. kita harus menjaga tempat yg diberikan kepada kita merawatnya syukur2 kita bisa berkarya dan membuatnya lebih baik dari sebelumnya. lebih baik lagi kalau itu juga berdampak lebih luas semua yg mampir bersama kita ikut merasakan dan kalau kita pergi kita meninggalkan jejak yg baik, karya kita yg berguna bagi orang2 yg mampir setelah kita pergi. yg dalam terminologi Jawa disebut dengan istilah MEMAYU HAYUNING BAWANA.
ada juga kalanya kita ketemu tamu lain sesama penempuh perjalanan orang yang jahat entah apa perkaranya entah ia ingin memiliki apa yg kita bawa entah memang suka pertengkaran kadang orang seperti itu berbuat melebihi batas melakukan hal nekat hingga kita terusir keluar sebelum waktunya entah dengan jalan apapun walau secara paksa para petugas bukan membiarkan tapi mengamati saja toh nanti juga ia harus lewat gerbang sebelum terpaksa meneruskan perjalanan. bisa diberi tahu "sudahlah pak nanti barang2 bapak akan disusulkan ke tempat mampir berikutnya silahkan terus saja tak apa kok" yah terpaksa pergi meski dengan bekal minim, harus meninggalkan teman, kenalan dan orang2 yg kita sayangi dan menyayangi kita meski tahu mereka juga sedih menangisi kepergian kita. nanti di tempat persinggahan berikutnya di gerbang kita juga suda dikenali oleh para petugasnya "Ah... bapak sudah ditunggu teman2 bapak di sana milik bapak nanti juga akan kami antar ke sana, tolong pak nanti dekati si "anu" tugas bapak menolong dia kali ini" lalu kita masuk dan bergabung di tempat persinggahan yg suasananya berbeda dengan di tempat sebelumnya.
tanpa kita tahu sebenarnya petugas selalu mengawasi dan mengikuti kalau kita tak suka bertingkah berlebihan, walau kita kadang jadi korban kejahatan oleh pengunjung yang lain, meski solah kita tak ditolong tapi kita selalu dijaga. apalagi kalau kita punya tugas yg harus dilakukan.
akhirnya kita ketemu si "anu" yg dipesankan petugas di gerbang tadi ... oh rupanya cantik juga nih... dan kita ditugaskan menolongnya ... menolong apa ? sambil terus meneruskan kita juga akan tahu tugas kita harus menolong si "anu" dalam hal apa. dan kitapun harus berusaha melakukan sebaik baiknya. sesekali ada penjaga menyusulkan "pak ini rokok bapak yg dulu tertinggal di persinggahan yg dulu, tadi ada yg mengantar" wah sampai barang2 kecilpun nggak hilang.

PERPISAHAN
sampai datang saatnya kita harus pergi saat semua tugas sudah selesai dilakukan dan kita sudah tahu waktunya tak lama lagi. kita pamitan pada si "anu" kita harus berpisah dan juga pendatang2 baru yg ikut bersama kita. tolong jaga ibu"anu" sudah waktunya aku harus pergi. lalu kita menyingkir ke sudut ke tempat kasir berapa yg harus kita bayar, tadi makan apa saja, kita mau bawa apa saja untuk bekal di jalan, kerusakan apa yg tak sengaja kita lakukan bayar lunas deh... eh ternyata ada juga imbalan untuk hal2 kecil yg kita lakukan lumayan juga total2 malah untung. keluar rumah menuju gerbang untuk melapor sambil menyapa para penjaga gerbang ada pesanan2 dan barang2 kita yg dulu tertinggal ternyata sudah menunggu jadinya ya kita bawa deh naik kendaraan meneruskan perjalanan.
dan hidup ini tak lebih sebuah perjalanan,
yang panjang dan tak tahu kapan berakhir.
namun kita tahu pasti akan ada akhirnya
tapi jika kita sudah tahu akhir itu
artinya kita sudah atau segera sampai di sana
kalau sudah seperti itu kemungkinan besar
aku tak dapat dan tak akan cerita seperti ini.


1       2       3       4       5       6       7       8       9       10......

No comments: