Search

Friday, February 8, 2013

CANDI PLAOSAN

A. SEJARAH.
Candi Plaosan didirikan pada abad ke-9 Masehi oleh pasangan raja dan permaisuri yang bernama Rakai Pikatan dan Pramudya Wardhani. Rakai Pikatan merupakan raja ke-6 dari silsilah raja-raja yang pernah memerintah Kerajaan Mataram Lama dari Dinasti Sanjaya yang beragama Hindu pada sekitar tahun 847 sampai 856 M. Sedangkan sang permaisuri, Pramudya Wardhani, adalah anak gadis Samaratungga dari Dinasti Syailendra yang beragama Budha.
Data sejarah di atas tertulis pada prasasti berupa relief dan tulisan Jawa kuno yang ditemukan di Candi Plaosan yang terletak di perbatasan Yogyakarta dan Jawa Tengah. Candi Plaosan adalah candi peninggalan Kerajaan Mataram Lama yang dibangun sebagai bukti kecintaan Rakai Pikatan kepada Pramudya Wardhani. Dalam riwayat disebutkan, pernikahan Rakai Pikatan dan Pramudya Wardhani sebenarnya tidak disetujui oleh keluarga mereka masing-masing. Keduanya memang berasal dari keluarga besar (dinasti) yang pernah berjaya di Jawa namun berbeda prinsip, budaya, dan agama. Kendati menuai banyak tentangan, Rakai Pikatan dan Pramudya Wardhani tetap berkehendak menikah. Maka dibangunlah candi sebagai simbol keabadian cinta Rakai Pikatan dan Pramudya Wardhani. Konon, pembangunan candi yang kemudian dikenal dengan nama Candi Plaosan itu dikerjakan sendiri oleh Rakai Pikatan yang dibantu istri tercintanya.

Wujud Candi Plaosan adalah berupa candi kembar, sebagai lambang pasangan Rakai Pikatan dan Pramudya Wardhani, yang dibagi dalam dua sisi. Pada relief candi yang terletak di sisi utara, yang konon dibangun oleh Rakai Pikatan, digambarkan sosok perempuan sebagai wujud kekaguman dan kecintaannya kepada Pramudya Wardhani Sedangkan relief candi di sisi selatan yang menampilkan gambar sosok pria, dipercaya merupakan hasil karya dari Pramudya Wardhani sebagai bentuk penghormatan, pengabdian, dan kasih-sayang kepada sang suami, yakni Rakai Pikatan.

B. Keistimewaan
Candi Plaosan merupakan dua candi kembar yang berdiri di areal tanah seluas kurang lebih 440x270 meter. Disebut kembar karena bentuk dan ukuran kedua candi ini sama. Candi yang berada sebelah utara disebut Candi Plaosan Lor sedangkan yang di sebelah selatan disebut Candi Plaosan Kidul. Kedua candi ini memiliki panjang sekitar 15 meter, lebar 10 meter, dan tinggi 15 meter. Pembeda kedua candi ini adalah ornamen dan reliefnya masing-masing. Jarak antara Candi Plaosan Lor dan Candi Plaosan Kidul hanya sekitar 20 meter dan dipisahkan oleh sebuah tembok pembatas dari batu yang mengelilingi masing-masing candi.

Pada tembok pembatas tersebut, terdapat sebuah pahatan gapura yang berfungsi sebagai penghubung sekaligus sebagai jalan keluar dan masuk menuju halaman masing-masing candi. Dilihat dari corak bangunannya, Candi Plaosan merupakan perpaduan antara kebudayaan Hindu dan Budha. Hal ini bisa dilihat dari struktur bangunan candi yang tinggi khas candi peninggalan kebudayaan Hindu, namun dasarnya merupakan pondasi yang lebar seperti candi peninggalan kebudayaan Budha.

Candi Plaosan dipercaya memiliki kekuatan cinta pasangan Rakai Pikatan dan Pramudya Wardhani, sehingga diyakini mampu mendatangkan berkah asmara bagi pria atau wanita yang datang. Dari sekian banyak permintaan, konon candi pria dan wanita ini sangat makbul bagi mereka pasangan suami istri yang tidak kunjung segera dikaruniai momongan. Waktu permohonan itu bisa dilakukan kapan saja, namun akan baiknya kalau dilaksanakan pada malam Jumat Kliwon atau malam Selasa Kliwon. Agar proses ritual menjadi sempurna, ritual dilakukan sebanyak 3 kali. Boleh 3 hari berturut-turut atau boleh pula di hari yang berbeda, yang penting jumlah ritualnya genap sebanyak 3 kali.

C. Lokasi
Candi Plaosan berlokasi di Dusun Plaosan, Kecamatan Prambanan, Klaten, Jawa Tengah. Secara geopolitik, candi ini terletak di wilayah perbatasan antara Kabupaten Klaten (Provinsi Jawa Tengah) dan Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta.

D. Akses
Jika Anda berangkat dari Yogyakarta, disarankan agar menggunakan kendaraan pribadi supaya lebih mudah menemukan lokasi Candi Plaosan. Dari Yogyakarta, Anda bisa mengikuti Jalan Solo hingga sampai ke Kecamatan Prambanan, Jawa Tengah. Ketika Anda menemukan lampu merah ketiga (sebelah kiri Kantor Pos dan kalau ke selatan ke Stasiun Prambanan) beloklah ke arah kiri menuju Manisrenggo (Klaten). Kemudian ikuti saja jalan itu sampai Anda berjumpa dengan perempatan di mana Kantor Balai Pelestarian Peninggalan Purbakala Jawa Tengah berada di sisi kiri atau barat jalan. Silakan tengok saja ke arah timur atau sebelah kanan karena di situlah Candi Plaosan berada.

1      2      3      4      5      6      7      8      9      10.....

No comments: