Search

Wednesday, June 2, 2021

Kapal Pinisi

 
Perahu Pinisi termasuk alat transportasi laut tradisional masyarakat Bugis yang sudah terkenal sejak berabad-abad yang lalu. Menurut cerita di dalam naskah Lontar I Babad La Lagaligo, Perahu Pinisi sudah ada sekitar abad ke-14M. Menurut naskah tersebut, Perahu Pinisi pertama kali dibuat oleh Sawerigading, Putra Mahkota Kerajaan Luwu. Bahan untuk membuat perahu tersebut diambil dari pohon welengreng (pohon dewata) yang terkenal sangat kokoh dan tidak mudah rapuh. Namun, sebelum pohon itu ditebang, terlebih dahulu dilaksanakan upacara khusus agar penunggunya bersedia pindah ke pohon lainnya. Hingga saat ini, Kabupaten Bulukumba masih dikenal sebagai produsen Perahu Pinisi.

Sawerigading adalah nama seorang putera raja Luwu dari Kerajaan Luwu Purba, Sulawesi Selatan, Indonesia. Dalam bahasa setempat Sawerigading berasal dari dua kata, yaitu sawe yang berarti menetas (lahir), dan ri gading yang berarti di atas bambu betung. Jadi nama Sawarigading berarti keturunan dari orang yang menetas (lahir) di atas bambu betung. Nama ini dikenal melalui cerita yang termuat dalam Sureq Galigo (Periksa Edisi H. Kern 1939), dimulai ketika para dewa dilangit bermufakat untuk mengisi dunia ini dengan mengirim Batara Guru anak patotoe di langit dan Nyilitomo anak guru ri Selleng di peretiwi (dunia bawah) untuk menjadi penguasa di bumi. Dari perkawinan keduanya lahirlah putra mereka yang bernama Batara Lattu’, yang kelak menggantikan ayahnya penguasa di Luwu.
Dari perkawinan Batara Guru dengan beberapa pengiringnya dari langit serta pengiring We Nyilitomo dari peretiwi lahirlah beberapa putra mereka yang kelak menjadi penguasa di daerah-daerah Luwu sekaligus pembantu Batara Lattu’. Setelah Batara Lattu’ cukup dewasa, ia dikawinkan dengan We Datu Sengeng, anak La Urumpassi bersama We Padauleng ditompottikka. Sesudah itu Batara Guru bersama isteri kembali kelangit. Dari perkawinan keduanya lahirlah Sawerigading dan We Tenriabeng sebagai anak kembar emas yaitu seorang laki-laki dan seorang perempuan.
Mengenai masa hidup Sawerigading terdapat berbagai versi di kalangan ahli sejarah. Menurut versi Towani-Tolotang di Sidenreng, Sawerigading lahir pada tahun 564 M. Jika versi ini dihadapkan dengan beberapa versi lain, maka data ini tidak terlalu jauh perbedaanya. Untuk lebih jelasnya, berikut ini akan dikemukakan tiga versi mengenai masa hidup Sawerigading, yaitu:
Versi Sulawesi Tenggara, abad V
Versi Gorontalo, 900 dikurangi 50 = 850
Versi Kelantan - Terengganu, tahun 710.
Sepertinya, versi Sulawesi Tenggara lebih dekat dengan versi yang dikemukakan oleh masyarakat Towani
-Tolotang. 
 
Sejarah Kapal Pinisi , Banyak sekali catatan sejarah yang mengulas tentang kapal pinisi ini. Salah satunya adalah Serat Babad La Galigo yaitu merupakan salah satu dokumen sejarah terpanjang di dunia. Catatan ini menyebutkan bahwa kapal pinisi pertama dibuat oleh Sawerigading seorang putra mahkota Kerajaan Luwu untuk berlayar menuju negeri Tiongkok. Tujuan utamanya hendak merantau dan meminang seorang putri Tiongkok bernama We Cudai.
Sayangnya dalam perjalanan pulang ke Luwu, kapal ini harus berhadapan dengan badai dan pecah menjadi tiga bagian yang menyebar ke daerah Ara, Tanah Lemo serta Bira. Tiga daerah ini dipercaya sebagai cikal bakal kelahiran Kapal Pinisi karena di tiga tempat tersebut pecahan kapal Sawerigading dirakit kembali menjadi kapal baru yang saat ini disebut sebagai kapal pinisi.
Penamaan kapal pinisi ini masih menjadi misteri sampai sekarang, Sahabat. Ada yang menyebutkan bahwa pinisi adalah nama dari tiang kapal. Namun, ada yang menyebutkan bahwa nama pinisi adalah nama seorang pelaut yang merancang bentuk kapal pinisi.

Tradisi dan Ritual Pembuatan Kapal Pinisi 
Pembuatan kapal pinisi sangat memakan waktu, bahkan bisa mencapai berbulan-bulan atau bertahun-tahun tergantung dari ukuran kapal pinisi yang diinginkan. Hingga saat ini pembuatan kapal pinisi masih menggunakan cara tradisional dengan ritual Tradisonal. 
Pertama, bahan kapal dicari pada hari baik dan dilakukan pencarian pohon Jati dan Pohon meranti yang kayunya digunakan sebagai bahan pembuatan kapal. Sebelum pohon ditebang, ada doa dan ritual pemotongan Binatang Kurban yang bertujuan untuk mengusir roh jahat dari pohon serta untuk keselamatan kapal. Kayu yang dipilih harus berkualitas tinggi, jadi nggak heran apabila biaya pembuatan kapal pinisi tersebut begitu mahal.
Setelah itu masih dilakukan peletakan pondasi yang harus dihadapkan ke arah timur laut. Proses pembuatan pinisi sebagian besar dilakukan secara manual.
Kapal Buatan Tangan Tanpa Perekat pasti tidak akan menyangka kalau kapal legendaris ini sebagian besar dibuat dengan tangan tanpa menggunakan mesin. Hampir semua proses produksi dari mulai menebang kayu, pemasangan lunas, hingga pembuatan kapal dilakukan secara Tradisonal
Selain itu, kapal ini pun dibuat tanpa bahan perekat, Kayu-kayu yang ada pada kapal tersusun dan hanya direkatkan dengan pasak kayu. jadi membutuhkan waktu yang sangat lama. Ketika sudah selesai, kapal pinisi biasanya digunakan untuk melaut, berdagang atau untuk mencari ikan.
Namun, saat ini kapal pinisi digunakan sebagai kapal pesiar mewah untuk berlibur dan menjadi simbol kebanggan bagi pemiliknya. Ada hal unik dari Kapal Pinisi ini Sahabat, tujuh tiang yang dibuat pada kapal tersebut memiliki arti bahwa Indonesia mampu menaklukkan tujuh samudra besar yang ada di dunia. Dari kapal pinisi dapat membuktikan bahwa masyarakat Indonesia masih menjaga erat tradisi leluhur dan sebagai bukti bahwa Indonesia adalah bangsa Maritim .

Monday, May 31, 2021

Budaya Bugis


Suku Bugis atau to Ugi’ adalah salah satu suku di antara sekian banyak suku di Indonesia. Mereka bermukim di Pulau Sulawesi . Namun, dalam perkembangannya, saat ini komunitas Bugis telah menyebar luas ke seluruh Nusantara. Ugi bukanlah sebuah kata yang memiliki makna. Tapi merupakan kependekan dari La Satumpugi, nama seorang raja yang pada masanya menguasai sebagian besar wilayah Provinsi Sulawesi Selatan. La Satumpugi terkenal baik dan dekat dengan rakyatnya. Rakyatnya pun menyebut diri mereka To Ugi, yang berarti Orang Ugi atau Pengikut Ugi. Dalam perjalanannya, seiring gerakan ke-Indonesiaan, Ugi dibahasa-Indonesiakan menjadi Bugis dan diidentifikasikan menjadi salah satu suku resmi dalam lingkup negara Republik Indonesia.
Kebudayaan Bugis
Budaya–budaya Bugis sesungguhnya yang diterapkan dalam kehidupan sehari–hari mengajarkan hal–hal yang berhubungan dengan akhlak sesama, seperti mengucapkan tabe’ (permisi) sambil berbungkuk setengah badan bila lewat di depan sekumpulan orang-orang tua yang sedang bercerita, mengucapkan iyé’ (dalam bahasa  YA ), jika menjawab pertanyaan sebelum mengutarakan alasan, ramah, dan menghargai orang yang lebih tua serta menyayangi yang muda. Inilah di antaranya ajaran–ajaran suku Bugis sesungguhnya yang termuat dalam Lontara‘ yang harus direalisasikan dalam kehidupan sehari–hari oleh masyarakat Bugis.
Suku Bugis juga kental dengan adat yang khas: adat pernikahan, adat bertamu, adat bangun rumah, adat bertani, prinsip hidup, dan sebagainya. Meskipun sedikit banyaknya telah tercampur dengan ajaran yang ada. Adat sendiri yang dimiliki Suku Bugis menandakan satu hal: Suku Bugis pada masanya memiliki peradaban yang luar biasa hebatnya. Nenek moyang Suku Bugis adalah orang-orang pintar yang mampu menciptakan dan mewariskan ilmu pengetahuan. 
Umumnya rumah orang Bugis berbentuk rumah panggung dari kayu berbentuk segi empat panjang dengan tiang-tiang yang tinggi memikul lantai dan atap. Konstruksi rumah dibuat secara lepas-pasang , sehingga bisa dipindahkan dari satu tempat ke tempat lain. 
Orang Bugis memandang rumah tidak hanya sekedar tempat tinggal tetapi juga sebagai ruang pusat siklus kehidupan. Tempat manusia dilahirkan, dibesarkan, kawin, dan meninggal. Karena itu, membangun rumah haruslah didasarkan tradisi dan kepercayaan , adat istiadat yang diwarisi secara turun temurun dari leluhur. Konstruksi berbentuk panggung yang terdiri atas tingkat atas, tengah, dan bawah diuraikan yaitu :
Tingkat atas digunakan untuk menyimpan padi dan benda-benda peninggalan. Tingkat tengah, yang digunakan sebagai tempat tinggal, terbagi atas ruang-ruang untuk menerima tamu,kamar tidur, makan dan dapur. Tingkat dasar yang berada di lantai bawah diggunakan untuk menyimpan alat-alat pertanian,perkakas. dan kandang ternak. Rumah tradisional bugis dapat juga digolongkan berdasarkan status pemiliknya atau berdasarkan pelapisan sosial yang berlaku.
Kepercayaan
Pada mulanya, agama Suku Bugis adalah animisme yang diwariskan secara turun-temurun. Masyarakat di sini merupakan pengikut aliran kepercayaan sure galigo, yaitu sebuah kepercayaan pada dewa tunggal yang sering mereka sebut dengan Patoto E. Bahkan, sampai saat ini masih ada masyarakat Bugis yang mempercayai aliran ini. Namun animisme itu terkikis sejak ulama asal Sumatera bernama Datuk Di Tiro menyebarkan ajaran Islam di Sulawesi Selatan. Islam kemudian menjadi agama utama Suku Bugis hingga kini. Islam masuk ke daerah Suku Bugis sekitar abad ke 17, melalui para pedagang Melayu. Ajaran Islam yang mudah diterima oleh masyarakat setempat membuat agama ini menjadi pilihan di antarakeberagaman agama lainnya. Mereka bisa menerima Islam dengan baik karena menurut mereka ajaran Islam tidak mengubah nilai-nail, kaidah kemasyarakatan dan budaya yang telah ada.
Walaupun demikian, beberapa komunitas Suku Bugis tidak mau meninggalkan animisme. Ketika Pemerintah Indonesia menawarkan kepada mereka lima agama untuk dianut, mereka lebih memilih agama Budha atau Hindu yang mereka anggap menyerupai animisme mereka. Maka jangan heran kalau ada orang Bugis yang menunjukkan KTP-nya bertuliskan agama Budha atau Hindu.
KEMASYARAKATAN
Suku Bugis merupakan suku yang menganut sistem patron klien atau sistem kelompok kesetia kawanan antara pemimpin dan pengikutnya yang bersifat menyeluruh. Salah satu sistem hierarki yang sangat kaku dan rumit. Namun, mereka mempunyai mobilitas yang sangat tinggi, buktinya dimana kita berada tak sulit berjumpa dengan Orang Bugis. Mereka terkenal berkarakter keras dan sangat menjunjung tinggi kehormatan, pekerja keras demi kehormatan nama keluarga.
Sedangkan sistem kekerabatan orang Bugis disebut Assiajingeng yang mengikuti sistem bilateral atau sistem yang mengikuti pergaulan hidup dari ayah maupun dari pihak ibu. Garis keturunan berdasarkan kedua orang tua sehingga seorang anak tidak hanya menjadi bagian dari keluarga besar ayah tapi juga menjadi bagian dari keluarga besar ibu.
Hubungan kekerabatan atau Assiajingeng ini dibagi dua yaitu Siajing mareppe(kerabat dekat) dan Siajing mabella (kerabat jauh). Kerabat dekat atau siajing mareppe adalah penentu dan pengendali martabat keluarga. Siajing mareppe inilah yang akan menjadi tu masiri’ (orang yang malu) bila ada perempuan anggota keluarga mereka yang ri lariang (dibawa lari oleh orang lain). Mereka punya kewajiban untuk menghapus siri’ atau malu tersebut.
Anggota siajing mareppe didasarkan atas dua jalur, yaitu reppe mereppe atau anggota kekeluargaan berdasarkan hubungan darah dan siteppang mareppe(sompung lolo) atau anggota kekeluargaan berdasarkan hubungan perkawinan.
PENCAHARIAN
Wilayah Suku Bugis terletak di dataran rendah dan pesisir pulau Sulawesi bagian selatan. Di dataran ini, mempunyai tanah yang cukup subur, sehingga banyak masyarakat Bugis yang hidup sebagai petani. Selain sebagai petani, Suku Bugis juga di kenal sebagai masyarakat nelayan dan pedagang. Meskipun mereka mempunyai tanah yang subur dan cocok untuk bercocok tanam, namun sebagian besar masyarakat mereka adalah pelaut. Suku Bugis mencari kehidupan dan mempertahankan hidup dari laut.Tidak sedikit masyarakat Bugis yang merantau sampai ke seluruh negeri dengan menggunakan Perahu Pinisi-nya. Bahkan, kepiawaian suku Bugis dalam mengarungi samudra cukup dikenal luas hingga luar negeri, di antara wilayah perantauan mereka, seperti Malaysia, Filipina, Brunei, Thailand, Australia, Madagaskar dan Afrika Selatan. Suku Bugis memang terkenal sebagai suku yang hidup merantau. Beberapa dari mereka, lebih suka berpergian untuk berdagang dan mencoba melangsungkan hidup di tanah orang lain. Hal ini juga disebabkan oleh faktor sejarah orang Bugis itu sendiri di masa lalu.
TEKNOLOGI DAN PERALATAN
Dengan terciptanya peralatan untuk hidup yang berbeda, maka secaraperlahan tapi pasti, tatanan kehidupan perorangan, dilanjutkan berkelompok,kemudian membentuk sebuah masyarakat, akan penataannya bertumpu pada sifat-sifat peralatan untuk hidup tersebut. Peralatan hidup ini dapat pula disebut sebagai hasil manusia dalam mencipta. Dengan bahasa umum, hasil ciptaan yang berupa peralatan fisik disebut teknologi dan proses penciptaannya dikatakan ilmu pengetahuan dibidang teknik. Sejak dahulu, suku Bugis di Sulawesi Selatan terkenal sebagai pelaut yang ulung. Mereka sangat piawai dalam mengarungi lautan dan samudera luas hingga keberbagai kawasan di Nusantara dengan menggunakan perahu Pinisi.
1. Perahu Pinisi 
Perahu Pinisi termasuk alat transportasi laut tradisional masyarakat Bugisyang sudah terkenal sejak berabad-abad yang lalu. Menurut cerita di dalamnaskah Lontarak I Babad La Lagaligo, Perahu Pinisi sudah ada sekitar abad ke-14M. Menurut naskah tersebut, Perahu Pinisi pertama kali dibuat oleh Sawerigading, Putra Mahkota Kerajaan Luwu. Bahan untuk membuat perahu tersebut diambil dari pohon welengreng (pohon dewata) yang terkenal sangat kokoh dan tidak mudah rapuh. Namun, sebelum pohon itu ditebang, terlebih dahulu dilaksanakan upacara khusus agar penunggunya bersedia pindah ke pohon lainnya. Hingga saat ini, Kabupaten Bulukumba masih dikenal sebagai produsen Perahu Pinisi.
2. Sepeda dan Bendi
Sepeda ataupun Dokar, koleksi Perangkat pertanian Tadisional ini adalah bukti sejarah peradaban bahwa sejak jaman dahulu bangsa indonesia khususnyamasyarakat Sulawesi telah dikenali sebagai masyarakat yang bercocok tanam. Mereka menggantungkan hidupnya pada sektor pertanian terutamatanaman padi sebagai bahan makanan pokok.
3. Koleksi peralatan menempa besi dan hasilnya
Jika anda ingin mengenali lebih jauh tentang sisi lain dari kehidupan masalampau masyarakat Sulawesi , maka anda dapat mengkajinya melaluikoleksi trdisional menempa besi, Hasil tempaan berupa berbagai jenis senjata tajam, baik untuk penggunan sehari – hari maupun untuk perlengkapan upacaraadat.
4. Koleksi Peralatan Tenun Tradisional
Dari koleksi Peralatan Tenun Tradisional ini, dapat diketahui bahwabudaya menenun di Sulawesi , diperkirakan berawal dari jaman prasejarah,yakni ditemukan berbagai jenis benda peninggalan kebudayaan dibeberapa daerahseperti leang – leang kabupaten maros yang diperkirakan sebagai pendukung pembuat pakaian dari kulit kayu dan serat – serat tumbuhan-tumbuhan. Ketika pengetahuan manusia pada zaman itu mulai Berkembang mereka menemukan cara yang lebih baik yakni alat pemintal tenun dengan bahan baku benang kapas. Dari sinilah mulai tercipta berbagai jenis corak kain saung dan pakaian tradisional.

BAHASA 
Dalam kesehariannya hingga saat ini orang bugis masih menggunakan bahasa “Ugi” yang merupakan bahasa keluarga besar dari bahasa Austronesia Barat. Selain itu, orang Bugis juga memilikis aksara sendiri yakni aksara lontara yang berasal dari huruf Sansekerta. Bahkan uniknya, logat bahasa Bugis berbeda di setiap wilayahnya; ada yang kasar dan ada yang halus. Bahasa, yang dimiliki Suku Bugis menandakan satu hal: Suku Bugis pada masanya memiliki peradaban yang luar biasa hebatnya. Nenek moyang Suku Bugis adalah orang-orang pintar yang mampu menciptakan dan mewariskan ilmu pengetahuan.
Alat musik
1. Kacapi (kecapi) Salah satu alat musik petik tradisional Sulawesi Selatan khususnya sukuBugis, Bugis Makassar dan Bugis Mandar. Menurut sejarahnya kecapi ditemukan atau diciptakan oleh seorang pelaut, sehingga bentuknya menyerupai perahu yang memiliki dua dawai, diambil karena penemuannya dari tali layar perahu.
2. Sinrili, Alat musik yang mernyerupai biola tetapi biola di mainkan dengan membaringkan di pundak sedangkan Singrili di mainkan dalam keedaanpemain duduk dan alat diletakkan tegak di depan pemainnya.
3. Gendang Musik , perkusi yang mempunyai dua bentuk dasar yakni bulat panjang danbundarseperti rebana.
4. SulingSuling bambu/buluh, terdiri dari tiga jenis, yaitu:
• Suling panjang (suling lampe), memiliki 5 lubang nada. Suling jenis ini telahpunah
• Suling calabai (Suling ponco),sering dipadukan dengan piola (biola) kecapidan dimainkan bersama penyanyi
• Suling dupa samping (musik bambu), musik bambu masih terplihara didaerahKecamatan Lembang. Biasanya digunakan pada acara karnaval (barisberbaris) atau acara penjemputan tamu.
Seni Tari
• Tari pelangi; tarian pabbakkanna lajina atau biasa disebut tari meminta hujan.
• Tari Paduppa Bosara; tarian yang mengambarkan bahwa orang Bugis jika kedatangan tamu senantiasa menghidangkan bosara, sebagai tanda kesyukuran dan kehormatan
• Tari Pattennung; tarian adat yang menggambarkan perempuan-perempuan yang sedang menenun benang menjadi kain. Melambangkan kesabaran danketekunan perempuan-perempuan Bugis.
• Tari Pajoge’ dan Tari Anak Masari; tarian ini dilakukan oleh calabai(waria), namun jenis tarian ini sulit sekali ditemukan bahkan dikategorikan telahpunah.
• Jenis tarian yang lain adalah tari Pangayo, tari Passassa ,tari Pa’galung, dan Tari Pabbatte (biasanya di gelar padasaat Pesta Panen)

KESIMPULAN
Pada dasarnya Indonesia kaya akan kebudayaan yang berada di pulau-pulau. Di setiap pulau mempunyai suku yang beraneka ragam pula, stu diantaranya adalah Suku Bugis yang terdapat di Sulawesi terutama pada bagian Selatan. Penyebaran Suku Bugis sudah banyak di Indonesia hingga ke Pulau Kalimantan bahkan Pulau Sumatera akibat sifat Orang Bugis yang suka merantau, penyebarannya melalui perdagangan dan pernikahan, jadi tak heran jika kita dapat menemukan Suku Bugis selain di Provinsi Sulawesi. Keseniannya pun menyebar luas dan harus di lestarikan , karena itu merupakan bagian dari kesenian Budaya Daerah Sulawesi di Indonesia.

1.http://www.mahasiswa-indonesia.com/2014/02/adat-dan-kebudayaan-suku-bugis.html 2.http://www.anneahira.com/kebudayaan-bugis.htm 3.http://www.kabarkami.com/to-ugi-orang-bugis.html 4.http://www.kabarkami.com/rumah-panggung-bugis-dan-konstruksi-sakral.html 5.http://www.rappang.com/2010/02/ciri-khas-musik-tradisional-sulawesi.html 6.http://id.scribd.com/doc/94533757/5-MAKALAH-SUKU-BUGIS

Friday, May 21, 2021

Pedang Jenawi Riau

Provinsi Riau merupakan daerah yang berada pada wilayah Sumatera, lebih tepatnya bagian sepanjang daerah pesisir pada Selat Malaka. Riau merupakan wilayah Kepulauan yang kaya akan budaya, baik yang asli dari Indonesia maupun Budaya Melayu. Banyak hal yang menarik untuk dipelajari dari Provinsi Riau ini.

Senjata tradisional Riau merupakan salah satu budaya warisan nenek moyang yang perlu dilestarikan, selain tarian Adat Riau. Provinsi Riau berdiri sejak 2004 dengan Ibukota Pekanbaru, dengan kekayaan Alam seperti Gas Alam, Minyak Bumi, Kelapa Sawit dan Karet menjadikan pulau ini salah satu tempat yang banyak dijadikan tujuan para pencari kerja.


Untuk Anda yang ingin mengetahui kekayaan budaya yang ada di Riau, terutama tentang Senjata adat Riau. Berikut ini Perpustakaan.id akan berbagi dengan Anda tentang Senjata Tradisional Provinsi Riau. Pedang Jenawi menjadi senjata tradisional yang pertama dan populer di Riau. Pedang ini dulunya sering digunakan oleh panglima perang kerajaan Melayu dalam menghadapi musuh-musuhnya. Pedang memiliki ukuran panjang sekitar 1 meter sehingga sering digunakan untuk perang tanding jarak dekat.

Pedang Jenawi mirip seperti samurai khas Jepang. Ahli sejarah dan budayawan berpendapat bahwa senjata ini berasal dari Jepang kuno yang mengalami akulturasi dengan budaya Melayu. Terlepas dari pendapat tersebut, pedang jenawi tetaplah menjadi identitas masyarakat melayu di kancah nasional. 
 

Sunday, August 9, 2020

Melayu Jambi

Melayu Jambi  merupakan suku yang berasal dari Jambi. Mereka tinggal di sekitar Kota Jambi, Kabupaten Tanjung Jabung, Kabupaten Batanghari, dan Kabupaten Bungo Tebo. Dusun-dusun mereka saling berjauhan dengan rumah-rumah yang dibangun di pinggiran sungai besar atau sungai kecil.

Jambi merupakan wilayah yang terkenal dalam literatur kuno. Nama negeri ini sering disebut dalam prasasti-prasasti dan juga berita-berita Tiongkok. Ini merupakan bukti bahwa, orang Cina telah lama memiliki hubungan dengan Jambi khususnya Suku Melayu Jambi, yang mereka sebut dengan nama Chan-pei. Diperkirakan, telah berdiri tiga kerajaan Melayu Kuno di Jambi, yaitu Koying (abad ke-3 M), Tupo (abad ke-3 M) dan Kantoli (abad ke-5). Seiring perkembangan sejarah, kerajaan-kerajan ini lenyap tanpa banyak meninggalkan jejak sejarah.
Dalam sejarah kerajaan di Nusantara Jambi dulu adalah wilayah Minanga Kamwa (nama Minang Kabau Kuno 1 M) adalah tanah asal pendiri Kerajaan Melayu dan Sriwijaya dari wilayah Minanga Kamwa inilah banyak lahir raja-raja di Nusantara, baik sekarang yang berada di Malaysia, Brunei dan Indonesia di negeri Jambi ini pernah dikuasai oleh beberapa kekuatan besar, mulai dari Sriwijaya, Singosari, Majapahit, Malaka hingga Johor-Riau. Terkenal dan selalu menjadi rebutan merupakan tanda bahwa Jambi sangat penting pada masa lalu. Bahkan, berdasarkan temuan beberapa benda purbakala, Jambi pernah menjadi pusat Kerajaan Sriwijaya.

Saturday, October 26, 2019

Budaya Lombok

Hingga saat ini di Lombok terdapat berbagai macam budaya daerah yang sudah berkembang dalam masyarakat sehingga jika dikelola secara profesional akan dapat menarik minat wisatawan untuk berkunjung di Lombok yang pada akhirnya dapat meningkatkan pendapatan masyarakat. Berbagai atraksi budaya daerah ini antara lain:
Gendang Beleq
Disebut Gendang Beleq karena salah satu alatnya adalah gendang beleq (gendang besar). Orkestra ini terdiri atas dua buah gendang beleq yang disebut gendang mama (laki-laki) dan gendang nina(perempuan), berfungsi sebagai pembawa dinamika. Sebuah gendang kodeq (gendang kecil), dua buah reog sebagai pembawa melodi masing-masing reog mama, terdiri atas dua nada dan sebuah reog nina, sebuah perembak beleq yang berfungsi sebagai alat ritmis, delapan buah perembak kodeq. Perembak ini paling sedikit enam buah dan paling banyak sepuluh. Berfungsi sebagai alat ritmis, sebuah petuk sebagai alat ritmis, sebuah gong besar sebagai alat ritmis, sebuah gong penyentak, sebagai alat ritmis, sebuah gong oncer, sebagai alat ritmis, dan dua buah bendera maerah tau kuning yang disebut lelontek. Menurut cerita, gendang beleq ini dulu dimainkan kalau ada pesta-pesta kerajaan, sedang kalau ada perang berfungsi sebagai komandan perang, sedang copek sebagai prajuritnya. Kalau perlu datu (raja) ikut berperang, disini payung agung akan digunakan. Sekarang fungsi payung ini ditiru dalam upacara perakawinan. Gendang beleq dapat dimainkan sambil berjalan atau duduk. Komposisi waktu berjalan mempunyai aturan tertentu, berbeda dengan duduk yang tidak mempunyai aturan. pada waktu dimainkan pembawa gendang beleq akan memainkannya sambil menari, demikian juga pembawa petuk, copek dan lelontok.
Bau Nyale
Bau Nyale adalah sebuah peristiwa dan tradisi yang sangat melegenda dan mempunyai nilai sakral tinggi bagi suku Sasak. Tradisi ini diawali oleh kisah seorang Putri Raja Tonjang Baru yang sangat cantik yang dipanggil dengan Putri Mandalika. Karena kecantikannya itu para Putra Raja, memperebutkan untuk meminangnya. Jika salah satu Putra raja ditolak pinangannya maka akan menimbulkan peperangan. Sang Putri mengambil keputusan pada tanggal 20 bulan kesepuluh untuk menceburkan diri ke laut lepas. Dipercaya oleh masyarakat hingga kini bahwa Nyale adalah jelmaan dari Putri Mandalika. Nyale adalah sejenis binatang laut berkembang biak dengan bertelur, perkelaminan antara jantan dan betina. Upacara ini diadakan setahun sekali. Bagi masyarakat Sasak, Nyale dipergunakan untuk bermacam-macam keperluan seperti santapan (Emping Nyale), ditaburkan ke sawah untuk kesuburan padi, lauk pauk, obat kuat dan lainnya yang bersifat magis sesuai dengan keyakinan masing-masing.
Upacara Rebo Bontong
Upacara Rebo bontong dimaksudkan untuk menolak bala (bencana/penyakit), dilaksanakan setiap tahun sekali tepat pada hari Rabu minggu terakhir bulan Safar. Menurut kepercayaan masyarakat Sasak bahwa pada hari Rebo Bontong adalah merupakan puncak terjadi Bala (bencana/penyakit), sehingga sampai sekarang masih dipercaya untuk memulai suatu pekerjaan tidak diawali pada hari Rebo Bontong. Rebo Bontong ini mengandung arti Rebo dan Bontong yang berarti putus sehingga bila diberi awalan pe menjadi pemutus. Upacara Rebo Bontong ini sampai sekarang masih tetap dilaksanakan oleh masyarakat di Kecamatan Pringgabaya.
Slober
Kesenian Slober adalah salah satu jenis musik tradisional Lombok yang tergolong cukup tua, alat-alat musiknya sangat unik dan sederhana yng terbuat dari pelepah enau dengan panjang 1 jengkal dan lebar 3 cm. Kesenian slober didukung juga dengan peralatan yang lainnya yaitu gendang, petuq, rincik, gambus, seruling. Nama kesenian slober diambil dari salah seorang warga desa Pengadangan kecamatan Pringgasela yang bernama Amaq Asih alias Amaq Slober. Kesenian ini salah satu kesenian yang masih eksis sampai saat ini yang biasanya dimainkan pada setiap bulan purnama.
Lomba Memaos
Lomba Memaos atau membaca lontar yaitu lomba menceritakan hikayat kerajaan masa lampau, satu kelompok pepaos terdiri dari 3-4 orang, satu orang sebagai pembaca, satu orang sebagai pejangga dan satu orang sebagai pendukung vokal. Tujuan pembacaan cerita ini untuk mengetahui kebudayaan masa lampau, dan menanamkan nilai-nilai budaya pada generasi penerus. Kesenian memaos ini diangkat kembali sebagai asset budaya daerah dan dapat dijadikan sebagai daya tarik wisata khususnya wisata budaya.
Periseian
Kesenian Bela diri ini sudah ada sejak jaman kerajaan-kerajaan di Lombok, awalnya adalah semacam latihan pedang dan perisai sebelum berangkat ke medan pertempuran. Pada perkembangannya hingga kini senjata yang dipakai berupa sebilah rotan dengan lapisan aspal dan pecahan kaca yang dihaluskan, sedangkan perisai (Ende) terbuat dari kulit lembu atau kerbau. Setiap pemainnya/pepadu dilengkapi dengan ikat kepala dan kain panjang. Kesenian ini tak lepas dari upacara ritual dan musik yang membangkitkan semangat untuk berperang. Pertandingan akan dihentikan jika salah satu pepadu mengeluarkan darah atau dihentikan oleh juri. Walaupun perkelahian cukup seru bahkan tak jarang terjadi cidera hingga mengucurkan darah didalam arena., tetapi diluar arena sebagai pepadu yang menjunjung tinggi sportifitas tidak ada dendam diantara mereka. Inilah pepadu Sasak. Festival Periseian diadakan setiap tahun di Kabupaten Lombok Timur dan diikuti oleh pepadu sepulau Lombok.
Begasingan
Begasingan merupakan salah satu permainan yang mem-punyai unsur seni dan olah raga, merupakan permainan yang ter-golong cukup tua di masyarakat Sasak. Begasingan ini berasal dari dua suku kata yaitu Gang dan Sing yang artinya gang adalah lokasi lahadalah suara. Seni tradisional ini mencerminkan nuansa kemasyarakatan yang tetap berpegangan kepada petunjuk dan aturan yang berlaku ditempat permainan itu, nilai-nilai yang berkembang didalamnya selalu mengedepankan rasa saling menghormati dan rasa kebersamaan yang cukup kuat serta utuh dalam melaksanakan suatu tujuan dan selalu menjunjung tinggi nilai-nilai luhur yang menjadi kebanggaan jati diri. Permainan ini biasanya dilakukan semua kelompok umur dan jumlah pemain tergantung kesepakatan kedua belah pihak di lapangan.
Bebubus Batu
Bebubus batu merupakan salah satu warisan budaya Sasak yang masih dilaksanakan didusun Batu Pandang kecamatan Swela. Bebubus batu berasal dari kata bubus yaitu sejenis ramuan obatan yang terbuat dari beras dan dicampur dengan berbagai jenis tumbuh-tumbuhan sedangkan batu adalah sebuah batu tempat untuk melaksanakan upacara yang dikeramatkan oleh masyarakat setempat. Prosesi acara ini dipimpin oleh Pemangku yang diiringi oleh kiyai, penghulu dan seluruh warga dengan menggunakan pakaian adat dan membawa Sesajen (dulang) serta ayam yang akan dipakai untuk melaksanakan upacara. Upacara Bebubus batu ini dilaksanakan setiap tahunnya yang dimaksudkan adalah untuk meminta berkah kepada Sang Pencipta.
Tandang Mendet
Tari tandang Mendet /tarian Perang merupakan salah satu tarian yang ada sejak jaman kejayaan kerajaan Selaparang yang menggambarkan oleh keprajuritan atau peperangan. Tarian ini dimainkan oleh belasan orang yang berpakaian lengkap dengan membawa tombak, tameng, kelewang (pedang) dan diiringi dengan gendang beleq serta sair-sair yang menceritakan tentang keperkasaan dan perjuangan, tarian ini bisa ditemui di Sembalun.
Sabuk Belo
Sabuk Belo adalah sabuk yang panjangnya 25 meter dan merupakan warisan turun temurun masyarakat Lombok khususnya yang berada di Lenek Daya. Sabuk Belo biasanya dikeluarkan pada saat peringatan Maulid Bleq bertepatan dengan tanggal 12 Rabiul Awal tahun Hijriah. Upacara pengeluaran Sabuk Bleq ini diawali dengan mengusung keliling kampung secara bersama-sama yang diiringi dengan tetabuhan Gendang Beleq yang dilanjutkan dengan praja mulud dan diakhiri dengan memberi makan kepada berbagai jenis makhluk. Menurut kepercayaan masyarakat setempat upacara ini dilakukan sebagai simbol ikatan persaudaraan, persahabatan, persatuan dan gotong royong serta rasa kasih sayang diantara makhluk yang merupakan ciptaan Allah.

Tuesday, October 22, 2019

Motif Seni Ukir

Motif seni ukir nusantara merupakan salah satu jenis seni rupa yang banyak karyanya dikagumi dan disukai baik di Indonesia dan mancanegara. Hasil karya seni ukir dikenal sebagai ukiran, seni ini memiliki arti sebuah gambar atau pola yang direalisasikan atau diwujudkan pada media seperti batu, kaya dan media lainnya selama bisa diukir. Seni ukir termasuk salah satu jenis seni kriya dengan wujud 3 dimensi.
Karena nusantara sangatlah luas maka seni ukirpun berasal dari macam-macam daerah. Motif seni ukir nusantara ini digolongkan berdasarkan jenis atau macamnya. Setiap daerah memiliki filosofi dan arti yang berbeda, masing-masing daerah juga memiliki ciri khas yang berbeda dengan daerah lainnya di nusantara.
Berikut ini motif seni ukir nusantara :
1. Motif ukir Toraja
Toraja, tidak hanya terkenal akan kain atau kebudayaannya yang tidak mengubur jenazah nene moyang atau sesepuh mereka. Namun ternyata motif ukiran toraja cukup terkenal dan banyak dijual atau disenangi oleh para pecinta ukiran. Motif ini diaplikasikan utamanya pada kayu. Leluhur mengartikan bahwa ukiran dari Toraja mengandung arti bahwa setiap masyarakat toraja harus memiliki sifat yang saling membantu sesama baik keluarga atau bukan, bekerja keras, da menghormati baik leluhur maupun sang pencipta. Ciri khas yang paling terlihat dari ukirannya adalah warna dasar merah, hitam yang banyak digunakan sebagai simbol tanah toraja, sama pada kain yang biaaa digunakan suku toraja.

Seni ukir toraja memiliki fungsi sendiri sebagaimana setiap seni kriya memiliki fungsi , untuk seni ukir toraja berfungsi sebagai pelengkap hiasan tradisional, penggunaan upacara secara tradisional karena masyarakat toraja sangat banya menggunakan upacara, dan terakhir sebagai sumber ekonomi dan buah tangan khas untuk para turis tanah toraja.
2. Motif ukir Bali
Bali sangat kaya akan para pengukir tradisionalnya. Motif seni ukir Bali sangat terkenal, terutama bagi kalangan mancanegara dan umat beragama Hindu dan Budha. Banyaknya ukiran yang melambangkan dan mengartikan dewa atau dewi dari dua agama tersebut menjadikan pengukir Bali sangat terkenal. Umumnya pengukir menggunakan media utama kayu, khusunya kayu jati. Tidak hanya mengukir namun memahat dan membentuk sebuah patung atau karya seni lainnya. Itulah ciri khas seni ukir Bali. selain itu karyanya lebih mengunggulkan warna natural kayu yaitu coklat dan hitam dibanding pewarnaan lainnya. Ada juga seni ukir Bali yang menggunakan bahan batu padas yang tidak kalah terkenal.
3. Motif ukir Jepara
Sebagai daerah yang mengolah berbagai kayu hutan seperti jati dan mahoni, Jepara tidak akan lewat dari seni ukir nusantara. Hasil karya ukiran Jepara sangat terkenal pada furniture atau peralatan rumah tangga berat layaknya lemari dan tempat tidur berbahan kayu mahoni dan jati berat yang diukir sehingga memiliki nilai sangat tinggi. Bahkan ada Desa Mulyoharjo yang menjadi pusat ukiran dan pembuatan patung di Jepara. Hasil karya ukiran Jepara tidak diragukan lagi terutama di Indonesia. Banyak yang mempercayakan daerah Jepara.
Pada ukiran Jepara memiliki ciri khas motif jumbai dan daun yang keluar dari pangkal daun sebangk 3 buah. Di berbagai karya Jepara motif ini dianggap simbol dan menandakan bahwa ukiran tersebut asli. Tak hanya itu tangkai dari bentuk tanaman tersebut dibuat melengkung dan rantingnya mengisi ruang. Dengan begitu anda sudah bisa memastikan bahwa ukiran tersebut dari Jepara.

4. Motif ukir Irian
Bukan hanya daerah Jawa, ternyata suku asmat di Irian menggunakan karya ini sebagai icon atau perwakilan dari hasil seni yang mengalir pada darah suku asmat. Ciri khas yang dimiliki tentu saja gambar yang masih kasar dan ukiran yang dibuat besar dan jelas. Ukiran umumnya digunakan untuk topeng khas suku asmat, perahu dan barang yang berguna untuk upacara tradisional lainnya. Suku asmat juga biasa menggunakan ukiran untuk barang rumah tangga pendukung kehidupannya.

5. Motif ukir Aceh
Jika sudah ke Irian maka ayo pergi ke bagian barat Indonesia yaitu Aceh. Aceh memiliki seni ukir yang biasa digunakan untuk hiasan dinding dan kayu pada tiang atau pendukung bangunan di rumah. Bahkan tak jarang hingga untuk atap dan dinding. Karena umumnya rumah atau rumoh tradisional ini berbahan utama kayu dan keseluruhan ornamen dalam rumah adalah kayu. Ciri dari ukir kayu yang digunakan oleh Aceh adalah motif yang berbau keislaman seperti motif flora dan menghindari motif fauna. Selain itu ukiran Aceh dibagi menjadi dua yaitu motif tembus dan tidak tembus. Sehingga motif seni ukir nusantara ini banyak digunakan di rumah gadang dan rumah panggung ala daerah melayu. Motif paling favorit masyarakat Aceh adalah motif ‘tunas rebung’ yang banyak ditemui di Aceh dan bentuk ukirannya yang indah. Untuk arti atau makna dari ukir Aceh tidak ada karena murni hanya mempercantik dan memperindah saja.
Atikel terkait : Makna Tari Saman
6. Motif ukir Surakarta
Jika tadi sudah membahas Bali dan Jepara selanjutnya adalah daerah Surakarta Jawa Tengah. Karena banyaknya ornamen rumah atau peralatan besar rumah menggunakan kayu, sudah pasti ukiran menjadi salah satu yang bisa memperindah kayu tersebut. Ciri khas ukiran Surakarta adalah ukirannya yang sangat lembut, dan harmonis. Penggunaan motif umumnya yaitu pakis atau tanaman pakis yang sulurnya dibiarkan mengalir secara alami. Selaim itu ukiran surakarta sangat banyak menggunakan pengaruh atau gambaran alam. Karena dianggap sebagai menunjukan nuansa alam dan sangat indah. Motif ukir surakarta digunakan pada kayu utamanya.

7. Motif seni ukir Dayak
Terakhir, yakni ukiran dari pulau di utara nusantara yakni Kalimantan. Ukiran dari pulau ini yang paling terkenal adalah dari suku dayak, Banjarmasin Kalimantan Selatan. Suku ini terkenal sering membuat ukiran pada bangunan, hiasan rumah bahkan senjata tradisional mereka. Ukiran suku dayak mengandung makna dan sangat penting. Sehingga jarang suku dayak membuat ukiran hanya untuk dijual atau komersil saja. Mereka memang membuatnya untuk sebuah kepentingan.

Itulah macam-macam motif seni ukir nusantara dengan diwakilkan beberapa daerah yang memiliki ciri khas dan sudah populer bahkan sampai mancanegara. Bukan berarti daerah lain jelek atau bukan ciri khas nusantara. Hal terpenting adalah bagaimana menjaga dan melestarikan hasil dan budaya dari nenek moyang yang ditinggalkan. Masih banyak lagi seni ukir asal daerah lain yang sama menggambarkan keindahan seni ukir yang khas Indonesia dan tidak bisa didapatkan di negara lain.

Pura Hindu Terbaik Di Bali

Sebagai destinasi wisata, daya tarik pulau Bali ada banyak, salah satunya adalah seni dan budaya Bali. Salah satu wujud seni serta budaya Bali diwujudkan dalam bentuk pura. Beberapa pura yang ada di Bali bahkan telah menjadi ikon pariwisata Bali yang menampilkan keindahan serta uniknya arsitektur bangunan dari masa kerajaan Bali. Sebagian besar pura Hindu, selain menawarkan keindahan arsitektur juga lokasinya yang unik. Membuat sebagian besar pura yang ada di Bali favorit wisatawan untuk foto, karena terdapat keindahan alam sebagai latar belakang.

Waktu terbaik liburan ke objek wisata pura yaitu pada saat sedang ada upacara agama. Karena selain keindahan pura, anda juga akan melihat proses ritual agama Hindu di Bali. Selain itu, saat sedang ada upacara, pura akan dihiasi banyak ornamen keagamaan yang tidak anda lihat jika tidak ada upacara. Jika anda ingin mengunjungi salah satu pura Hindu di Bali, selalu ingat untuk menggunakan pakaian yang sesuai. Seperti memakai kain sarung serta selendang di pinggang. Apabila anda tidak memiliki kain sarung serta selendang, anda dapat membeli di area parkir sekitar pura, atau menyewa.
1. Pura Tanah Lot
Pura Hindu di Bali yang paling populer bagi wisatawan Indonesia? Jawabannya adalah pura Tanah Lot. Pura Tanah Lot sangat populer sebagai tempat liburan wisatawan Indonesia. Saking populernya pura Tanah Lot, disaat musim sepi di Bali juga tetap ramai dengan kunjungan wisatawan. Pura Tanah Lot dibangun diatas batung karang besar yang berada di area lepas pantai. Untuk memasuki area pura, hanya dapat dilewati pada saat air laut surut. Sedangkan pada saat air laut pasang, pura Tanah Lot akan terlihat berada di tengah laut.
Waktu terbaik mengunjungi pura Tanah Lot adalah di sore hari menjelang matahari terbenam. Karena anda akan dapat melihat pemandangan matahari terbenam dengan siluet pura Tanah Lot. ,pemandangan sunset di Tanah Lot yang terunik dan terindah di Bali. Jadi jangan lewatikan kesempatan untuk melihat sunset di Tanah Lot, saat liburan di Bali. Jika anda ingin tahu daftar tempat untuk dapat melihat sunset di Bali.
Lokasi Pura Tanah Lot berada di desa Beraban, Kecamatan Kediri, Kabupaten Tabanan. Pura Tanah Lot, juga lokasinya dekat dengan tempat wisata terkenal yang ada di Bali selatan, seperti Kuta, Seminyak, Canggu dan Legian. Jika anda berangkat dari kawasan wisata Kuta, akan menempuh jarak sekitar 25 kilometer. Jika anda memiliki rencana rute wisata satu hari, maka mengunjungi pura Tanah Lot, sangat cocok digabungkan dengan liburan ke tempat wisata Bedugul, pura Taman Ayun atau Alas Kedaton.
2. Pura Luhur Uluwatu
Pura Luhur Uluwatu 
Jika anda memiliki pertanyaan apa saja nama pura terkenal di Bali yang dibangun pada ujung batu karang, selain pura Tanah Lot, pura Luhur Uluwatu juga dibangun pada ujung batu karang. Pura Uluwatu, atau juga sering disebut dengan nama Pura Luhur Uluwatu, salah satu enam pura HIndu utama di Bali. Selain keunikan arsitektur pura Luhur Uluwatu, daya tarik juga terdapat pada lokasi pura, yang berada di ujung tebing karang yang sangat curam. Tebing karang memiliki tinggi kurang lebih sekitar 70 meter di atas permukaan laut.

Pura Uluwatu juga sangat terkenal sebagai lokasi terbaik melihat pemandangan sunset, karena pengunjung dapat melihat pemandangan sunset dari atas tebing tanpa ada yang menghalagi pemandangan sunset. Selain pemandangan sunset, di lokasi pura Uluwatu wisatawan juga dapat melihat pemandangan Samudra Hindia.
Tari Kecak Uluwatu Bali
Waktu terbaik untuk liburan ke pura Uluwatu yaitu sore hari sebelum matahari terbenam. Selain melihat pemadangan sunset, di lokasi pura Uluwatu akan ada pementasan tari Kecak Bali yang dipentaskan setiap hari. Waktu pertujukan tari kecak Uluwatu dimulai dari pukul 18:00 – 19:00. 
Saat ini, menonton tarik Kecak Uluwatu sudah menjadi aktivitas liburan prioritas wisatawan, karena satu-satunya tempat di Bali yang mementaskan tarian Kecak dengan latar belakang matahari terbenam ada di pura Uluwatu.
Lokasi pura Uluwatu ada di wilayah Pecatu, Kecamatan Kuta Selatan, Kabupaten Badung. Pura Uluwatu lokasinya sangat strategis karena berdekatan tempat wisata favorit wisatawan Indonesia, seperti pantai Pandawa, Garuda Wisnu Kencana serta pantai Dreamland Bali.

Jika anda berangkat dari kawasan wisata Jimbaran Bali, akan menempuh jarak perjalanan sekitar 15 kilometer. Apabila anda memiliki itinerary liburan satu hari, dengan prioritas liburan ke pura Uluwatu. Maka sangat cocok digabungkan dengan aktivitas Tanjung Benoa watersport, liburan ke tempat wisata pantai Pandawa, serta makan malam di pantai Jimbaran.
3. Pura Ulun Danu Beratan Bedugul
Pura Ulun Danu Di Danau Beratan Bedugul
Pura terbaik di Bali adalah Pura Ulun Danu Beratan. Daya tarik utama dari pura Ulun Danu Beratan sebagai objek wisata karena lokasi pura yang berada di tengah danau dan terlihat mengambang. Pada saat anda tiba di lokasi pura Ulun Danu Beratan, anda akan melihat air danau Beratan Bedugul yang jernih mengelilingi area pura Ulun Danu, dan terlihat seakan pura Ulun Danu mengambang di permukaan air danau Beratan.

Danau Beratan Bedugul dikeliling area perbukitan dan disekitar area pura Ulun Danu terdapat kebun yang tertata rapi. Karena berada di dataran tinggi, area pura Ulun Danu Beratan sangat sering diselimuti kabut dan menawarkan udara sejuk. Selain melihat keindahan pemandangan pura Ulun Danu Beratan, wisatawan juga dapat mencoba aktivitas wisata air di danau. Seperti menyewa perahu keliling danau Beratan. , favorit  untuk tempat liburan keluarga adalah pura Ulun Danu Beratan Bedugul.
Lokasinya berada di dataran tinggi pulau Bali, tepatnya ada di kawasan tempat wisata Bedugul, kabupaten Tabanan Bali. Lokasi pura Ulun Danu berada di sisi barat danau Beratan Bedugul. Pura Ulun Danu Beratan sebagai objek wisata lokasinya sangat strategis karena berdekatan tempat wisata kebun Raya Bali. Apabila anda berangkat dari tempat wisata Ubud Bali, akan menempuh jarak perjalanan sekitar 45 kilometer. Jika anda sedang merencanakan itinerary wisata satu hari, dengan prioritas liburan ke Pura Ulun Danu Beratan. Maka sangat cocok digabungkan dengan liburan ke kebun Raya Bali, Pura Taman Ayun, serta pura Tanah Lot, jika anda menginap di Kuta Bali.
4. Pura Tirta Empul Tampak Siring
Pura Tirta Empul Tampak Siring
Jika diartikan ke bahasa Indonesia, Tirta Empul artinya mata air suci. Karena didalam area pura Tirta Empul terdapat sumber mata air alami. Air dialirkan ke area luar pura Tirta Empul yang berbentuk pemandian dengan pancuran air. Sumber mata air alami dan pemandian di area pura, yang menjadi daya tarik pura Tirta Empul sebagai tempat liburan di Bali. Berdekatan dengan lokasi pura Tirta Empul, tepatnya berada diatas bukit terdapat istana kepresidenan Tampak Siring. Bagi masyarakat Bali pemeluk agama Hindu, air dari pancuran di pura Tirta Empul adalah air suci yang diyakini akan membawa kesucian, ketenangan serta keberuntungan.
Pura Tirta Empul lokasinya berada Jalan Tirta, Manukaya, Tampaksiring, kabupaten Gianyar – Bali. Karena berada didalam wilayah Tampaksiring, terkadang pura Tirta Empul disebut dengan nama pura Tampaksiring. Jika anda berangkat dari objek wisata puri Saren Ubud Bali menuju lokasi pura Tirta Empul Tampak Siring, jarak tempuhnya kurang lebih 15 kilometer. Selain lokasi pura Tirta Empul berdekatan dengan istana Puri Ubud, lokasi pura juga berdekatan dengan tempat wisata terkenal di Ubud yang lain. Seperti sawah terasering Tegalalang, pura Gunung Kawi dan Monkey Forest Ubud.
5. Pura Taman Ayun Mengwi
Pura Taman Ayun Mengwi Bali
Jika diterjemahkan ke bahasa Indonesia, Taman Ayun artinya taman yang indah. Pada area luar pura Taman Ayun terdapat halaman yang sangat luas dengan desain tembok pagar khas Bali. Sedangkan di dalam area pura Taman Ayun dalam terdapat kolam air yang mengelilingi areal pura. Pura Taman Ayun salah satu contoh dari keunikan serta keindahan arsitektur tradisional Bali dengan kombinasi pengaruh arsitektur Tiongkok. Jika anda tertarik untuk melihat arsitektur Bali kuno, pura Taman Ayun Mengwi wajib anda masukan kedalam itinerary liburan di Bali.

Lokasi pura Taman Ayun berada di Jalan Ayodya, Mengwi, Kabupaten Badung-Bali. Sebagian besar wisatawan yang berlibur ke pura Taman Ayun, adalah wisatawan yang selesai liburan ke objek wisata Bali utara dan Bali tengah, dan mempergunakan pura Taman Ayun sebagai tempat persingahan perjalanan wisata ke pura Tanah Lot atau ke tempat wisata Seminyak.
Tempat wisata di Bali utara yang biasanya digabungkan dengan itinerary liburan mengunjungi pura Taman Ayun seperti pantai Lovina, air terjun Gitgit atau pemandian air panas Banjar. Untuk itinerary liburan ke objek wisata Bali tengah yang dipadukan dengan pura Taman Ayun seperti, kebun Raya Bedugul dan Pura Ulun Danu Beratan Bedugul.
6. Pura Taman Saraswati Ubud
Pura Taman Saraswati Ubud
Salah satu objek wisata pura yang ada di Ubud Bali favorit wisatawan adalah Pura Taman Saraswati. Lokasi pura Taman Saraswati berada di area pusat Ubud dengan daya tarik utama terdapat pada keindahan arsitektur dan kolam bungan teratai. Sebagian besar wisatawan yang mengunjungi pura Taman Saraswati akan melakukan sesi foto dengan latar belakang pura. Selain itu, tidak ada biaya tiket masuk ke pura Taman Saraswati Ubud. Setiap pukul 19:30, di area pura Taman Saraswati Ubud akan di pentaskan pertunjukan seni tari Bali.

Lokasi pura Taman Saraswati berada di Jalan Kajeng sebelah utara jalan raya Ubud. Cara terbaik liburan di Ubud dengan itenary tour mengunjungi pura Taman Saraswati adalah berjalan kaki. Karena disebelah timur lokasi pura adalah lokasi istana kerajaan Ubud, dan di sebelah barat lokasi pura Taman Saraswati, adalah museum Puri Lukisan Ubud.
7. Pura Gunung Lebah Campuhan Ubud
Masih di kawasan wisata Ubud, salah satu pura yang layak anda kunjungi saat liburan di Ubud Bali adalah Pura Gunung Lebah. Lokasi dari pura Gunung Lebah Ubud sangat unik, karena berada di bawah berdekatan dengan lokasi sungai Campuhan Ubud. Pura Pura Gunung Lebah termasuk dalam kategori pura Kahyangan Jagat? Kahyangan Jagat artinya, semua pemeluk agama Hindu Bali diperkenankan untuk bersembahyang.
8. Pura Goa Lawah Klungkung
Goa Lawah adalah salah satu pura penting bagi umat Hindu di Bali. Keunikan dari pura Goa Lawah karena lokasi pura dibangun di depan area goa yang dihuni ribuan kelelawar. Walaupun ada banyak kelelawar, anda tidak perlu khawatir mengunjungi pura Goa Lawah, karena sangat aman. Pura Goa Lawah berada di kabupaten Klungkung tepatnya di desa Pesinggahan, kecamatan Dawan. Di sebelah selatan lokasi Pura Goa Lawah terdapat pantai pasir hitam dan dari pantai anda dapat melihat Pulau Nusa Penida.

Wisatawan yang liburan dengan mengunjungi pura Goa Lawah biasanya memiliki itinerary tour ke Bali timur. Seperti liburan ke desa Tenganan, objek wisata Candidasa, pantai tersembunyi Perasi, atau aktivitas wisata kapal selam di pantai Labuhan Amuk.
9. Pura Gunung Kawi
Candi Tebing Gunung Kawi
Pura Gunung Kawi adalah sebuah kompleks candi kuno dan merupakan situs arkeologi paling unik di Bali. Keunikan terdapat pada relief candi yang diukir pada permukaan tebing batu. Untuk dapat mencapai lokasi pura Gunung Kawi dari tempat parkir kendaraan, pengunjung harus berjalan kaki dengan menyusuri jalan setapak dan anak tangga kurang lebih 371 anak tangga. Saat menyusuri jalan setapak dan anak tangga, anda akan dapat melihat pemandangan area persawahan serta lembah dengan banyak pohon hijau.

Lokasi pura Gunung Kawi berada di banjar Penaka, Tampak Siring, Kabupaten Gianyar. Sebagian besar wisatawan yang liburan dengan mengunjungi pura Gunung Kawi, biasanya dalam satu itinerary tour dengan Pura Tirta Empul dan liburan ke sawah berundak Tegalalang Ubud.
10. Pura Besakih
Pura terbesar dan yang dianggap paling suci oleh umat hindu Bali di antara daftar 10 pura terbaik di Bali adalah pura Besakih. Lokasi pura Besakih berada 900 meter dari lereng gunung Agung. Pura Besakih adalah komplek pura besar yang jumlahnya sangat banyak. Saking besarnya area pura Besakih, untuk menjelajahi semua area pura akan memerlukan waktu lebih dari satu hari. Wisatawan yang berkunjung ke pura Besakih biasanya hanya mengunjungi pura Penataran Agung. Pura Penataran Agung adalah pura yang paling utama dan terbesar di area komplek pura Besakih yang diperuntukan untuk pemujaan dewa Brahma, dewa Siwa dan dewa Wisnu.

Aturan Mengunjungi Pura Terbaik Di Bali
Untuk dapat memasuki area pura di Bali ada aturan yang harus dipatuhi pengunjung. Di bawah ini adalah daftar aturan dan etika berkunjung ke kawasan pura di Bali yang perlu anda ketahui. Aturan ini berlaku untuk semua pura yang ada di Bali

  1. Pergunakan sarung dan selendang yang diikatkan dipinggang.
  2. Memakai baju tertutup, seperti kemeja atau kaos.
  3. Untuk perempuan, jangan memasuki area pura jika sedang menstruasi.
  4. Jangan meludah di area pura.
  5. Jangan menginjak sesajen yang ada di halaman pura.
  6. Hindari mengucapkan kata kasar.
  7. Jangan membuang sampah sebarangan.