Dalam
bahasa Jawa kuno lorek berarti lajur atau garis, belang dan dapat juga
berarti corak. Karena itulah mengapa di Jawa Tengah dan Jawa Timur kain
tenun bercorak lajur ini akhirnya dikenal dengan nama lurik.
Bebrapa motif dasar lurik adalah : corak garis-garis searah panjang sehelai kain, disebut dengan istilah lajuran (1), garis-garis yang searah lebar kain disebut dengan istilah pakan malang (2), sedangkan lurik dengan corak kecil-kecil disebut cacahan (3).
Di daerah Parahyangan dan Madura, kain lurik disebut juga kain poleng yang berarti kain belang-belang. Kini istilah kain poleng lebih dikenal sebagai kain kotak-kotak hitam putih yang dipercaya dapat menolak bala (bangun tolak). Sedangkan kain lurik polos dikenal dengan nama polosan.
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10.....
Bebrapa motif dasar lurik adalah : corak garis-garis searah panjang sehelai kain, disebut dengan istilah lajuran (1), garis-garis yang searah lebar kain disebut dengan istilah pakan malang (2), sedangkan lurik dengan corak kecil-kecil disebut cacahan (3).
Di daerah Parahyangan dan Madura, kain lurik disebut juga kain poleng yang berarti kain belang-belang. Kini istilah kain poleng lebih dikenal sebagai kain kotak-kotak hitam putih yang dipercaya dapat menolak bala (bangun tolak). Sedangkan kain lurik polos dikenal dengan nama polosan.
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10.....
No comments:
Post a Comment